Budaya merupakan aset
Bangsa. Kata budaya diambil dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah yang
mempunyai arti bahwa segala sesuatu yang ada hubungannya dengan akal dan budi
manusia. Secara harfiah, budaya ialah cara hidup yang dimiliki sekelompok
masyarakat yang diwariskan secara turun temurun kepada generasi berikutnya.
Adapun perbedaan antara agama, suku, politik, pakaian, lagu, bahasa, bangunan,
maupun karya seni itu akan membuat terbentuknya suatu budaya. Budaya adalah
suatu kebiasaan dan tradisi dari suatu daerah yang tumbuh bersama dengan
masyarakat dan masih terus diwariskan secara turun temurun. Bahasa, sebagaimana
juga dengan budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga
banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Dengan demikian
budaya dapat diartikan seagai hal-hal yang bersangkutan dengan akal dan cara
hidup yang selalu berubah seiring dengan berkembangnya waktu.
Menurut
Koentrajaningrat, kebudayaan merupakan sebuah sistem gagasan dan rasa, sebuah
tindakan serta karya yang dihasilkan oleh manusia di dalam kehidupannya yang
bermasyarakat, yang dijadikan kepunyaannya dengan belajar. Jadi bisa dikatakan
bahwa hampir seluruh tindakan manusia adalah kebudayaan karena hanya sedikit
tindakan-tindakan manusia yang terjadi secara alami sehari-harinya tanpa harus
dengan belajar, contohnya seperti naluri, refleks, tindakan fisiologi, atau
kelakuan-kelakuan lain.
Menurut
Ki Hajar Dewantara, kebudayaan adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua
pengaruh kuat, yakni alam dan zaman (kodrat dan masyarakat) yang merupakan
bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran
di dalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan
yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
Malinowski
mengatakan bahwa kebudayaan pada prinsipnya berdasarkan atas berbagai sistem
kebutuhan manusia. Tiap tingkat kebutuhan itu menghadirkan corak budaya yang
khas. Misal, demi memenuhi kebutuhan
manusia akan keselamatan dan keamanannya maka timbul kebudayaan yang berupa
perlindungan, yaitu seperangka budaya dalam bentuk tertentu seperti lembaga
masyarakat.
Jadi
dapat disimpulkan perbedaan budaya dengan kebudayaan. Budaya adalah merupakan
cipta, rasa, dan karsa suatu masyarakat sedangkan kebudayaan adalah hasil dari
cipta, rasa, dan karsa dari masyarakat tersebut.
Sedangkan makna pelestarian
kebudayaan itu dapat dilihat dari segi pemaknaan kata dasarnya dalam kamus
besar bahasa Indonesia ( KBBI,1998; 520 ) yaitu berarti tetap seperti keadaan
semula, tidak berubah, kekal. Hal ini menandakan bahwa pelestarian kebudayan
itu dimaknai menjadikan atau membiarkan tetap tidak berubah, membiarkan tetap
seperti keadaannya semula, mempertahankan kelangsungannya
Budaya
merupakan suatu warisan leluhur dan nenek moyang turun temurun yang tidak
ternilai harganya. Negara Indonesia adalah negara maritim karena dikelilingi
oleh banyak sekali pulau, maka dari itu budaya di Indonesia juga sangat banyak
dan beraneka ragam seperti tarian, bahasa, alat musik, lagu daerah, makanan dan
minuman tradisional, baju adat, rumah tradisional, dan masih banyak lagi.
Indonesia
dimata dunia memiliki satu kelebihan tersendiri dibanding negara negara
lainnya. Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai penduduk terbesar
di dunia, oleh karena itu Indonesia memiliki banyak sekali budaya dan seni seni
yang unik yang berasal dari nenek moyang bangsa Indonesia terdahulu. Banyaknya budaya
di Indonesia ini mendapat sorotan luas di negara luar, banyak turis turis asing
yang tertarik untuk melihat bahkan sampai datang ke indonesia untuk mempelajari
budaya budaya itu, misalnya seperti tarian tarian di indonesia, tak jarang
turis turis itu datang dan mempelajarinya seperti tari jaipong, tari lilin dan sebagainya.
Bahkan di Australia mereka menambahkan bahasa Indonesia sebagai salah satu mata
pelajaran wajib disana.
Namun
dibalik kekayaan tersebut justru Pemerintah dan bangsa Indonesia sangat lemah
mematenkan apa yang seharusnya menjadi hak bangsa Indonesia. Sudah banyak
sekali budaya-budaya asli negara kita yang dicuri leh negara lain. Tidak hanya
Tari Reog dari Ponorogo Jawa Timur dan Tari Pendet dari Bali saja yang
diberitakan telah diklaim beberapa waktu lalu, tetapi ternyata lebih dari itu. Tercatat
33 budaya Indonesia yang telah diklaim oleh negara asing, terbanyak adalah
Malaysia dengan 21 klaim budaya.
Berikut
ini adalah daftar budaya-budaya Indonesia yang diduga dicuri, dipatenkan,
diklaim, dan atau dieksploitasi secara komersial oleh korporasi asing, oknum
warga negara asing, ataupun negara lain :
1. Naskah Kuno dari Riau oleh Pemerintah
Malaysia
2. Naskah Kuno dari Sumatera Barat oleh
Pemerintah Malaysia
3. Naskah Kuno dari Sulawesi Selatan
oleh Pemerintah Malaysia
4. Naskah Kuno dari Sulawesi Tenggara
oleh Pemerintah Malaysia
5. Rendang dari Sumatera Barat oleh
Oknum WN Malaysia
6. Lagu Rasa Sayang Sayange dari Maluku
oleh Pemerintah Malaysia
7. Tari Reog Ponorogo dari Jawa Timur
oleh Pemerintah Malaysia
8. Lagu Soleram dari Riau oleh
Pemerintah Malaysia
9. Lagu Injit-injit semut dari Jambi
oleh Pemerintah Malaysia
10. Alat Musik Gamelan dari Jawa oleh
Pemerintah Malaysia
11. Tari Kuda Lumping dari Jawa oleh
Pemerintah Malaysia
12. Tari Piring dari Sumatera Barat oleh
Pemerintah Malaysia
13. Lagu Kakak Tua dari Maluku oleh
Pemerintah Malaysia
14. Lagu Anak Kambing Saya dari Nusa
Tenggara oleh Pemerintah Malaysia
15. Motif Batik Parang dari Yogyakarta
oleh Pemerintah Malaysia
16. Badik Tumbuk Lada oleh Pemerintah
Malaysia
17. Musik Indang Sungai Garinggiang dari
Sumatera Barat oleh Malaysia
18. Kain Ulos oleh Malaysia
19. Alat Musik Angklung oleh Pemerintah
Malaysia
20. Lagu Jali-Jali oleh Pemerintah
Malaysia
21. Tari Pendet dari Bali oleh Pemerintah
Malaysia
22. Batik Jawa diklaim oleh Adidas
23. Sambal Bajak dari Jawa Tengah diklaim
oleh Oknum WN Belanda
24. Sambal Petai dari Riau diklaim oleh
Oknum WN Belanda
25. Sambal Nanas dari Riau diklaim oleh
Oknum WN Belanda
26. Tempe dari Jawa oleh Beberapa
Perusahaan Asing
27. Kursi Taman dengan Ornamen Ukir khas
Jepara dari Jawa Tengah oleh Oknum WN Perancis
28. Pigura dengan Ornamen Ukir khas
Jepara dari Jawa Tengah oleh Oknum WN Inggris
29. Desain Kerajinan Perak Desak Suwarti
dari Bali oleh Oknum WN Amerika
30. Produk Berbahan Rempah-Rempah dan
Tanaman Obat Asli Indonesia oleh Shiseido Co Ltd
31. Kopi Gayo dari Aceh oleh perusahaan
multinasional (MNC) Belanda
32. Kopi Toraja dari Sulawesi Selatan
oleh perusahaan Jepang
33. Lagu Bengawan Solo diklaim oleh WN
Belanda.
Sangatlah
miris memang ketika tanpa sadar budaya kita telah dicuri dan diklaim oleh
negara lain. Jika sudah seperti ini barulah kita semua akan mulai menyalahkan
pemerintah yang kurang cepat menghakpatenkan segala macam kebudayaan Indonesia dan
hasil kerja anak bangsa, kurangnya perhatian pemerintah pada kebudayaan-kebudayaan
yang sudah ada, dan kurangnya sarana untuk menampilkan budaya asli Indonesia
kepada masyarakat luas merupakan masalah yang menyangkut ciri khas bangsa kita.
Tetapi
di balik peristiwa itu ada hikmah yang kita dapat. Setelah sekian lama akhirnya
perjuangan untuk mendapatkan pengakuan dari UNESCO (United Nations Educational,
Scientific, and Cultural Organization) pun tercapai. Setidaknya ada 6 budaya indonesia yang sudah diakui oleh UNESCO
sebagai warisan budaya dunia berasal dari Indonesia. UNESCO sendiri merupakan badan khusus
PBB yang didirikan pada 1945. Tujuan organisasi adalah mendukung perdamaian dan
keamanan dengan mempromosikan kerja sama antar negara melalui pendidikan, ilmu
pengetahuan, dan budaya dalam rangka meningkatkan rasa saling menghormati yang
berlandaskan kepada keadilan, peraturan hukum, HAM, dan kebebasan hakiki.
Apa
sajakah budaya Indonesia yang sudah diakui UNESCO? Berikut adalah
daftar Budaya Indonesia yang diakui UNESCO sebagai
warisan budaya dunia yang asli berasal dari Indonesia :
WAYANG KULIT
Pada
tanggal 7 November 2003 badan Perserikatan Bangsa-Bangsa bidang pendidikan dan
kebudayaan, UNESCO, menetapkan bahwa wayang kulit merupakan bagian
dari warisan budaya dunia yang berasal dari Indonesia, dan masuk
dalam kategori World Master Piece of Oral
and Intangible Heritage of Humanity.
Terkenal
karena wayang yang rumit dan gaya musik yang kompleks, bentuk dari cerita kuno
yang berasal dari pulau Jawa Indonesia. Selama berabad-abad sepuluh
wayang berkembang di kerajaan Jawa dan Bali serta di daerah pedesaan. Wayang
telah menyebar ke pulau-pulau lain (Lombok, Madura, Sumatera dan Kalimantan) di
mana berbagai gaya dan iringan musik lokal telah berkembang.
Sementara
ini boneka buatan tangan dengan variasi ukuran, bentuk dan gaya, dua jenis
pokok berlaku: boneka kayu tiga dimensi (wayang klitik atau Golek) dan bayangan
wayang kulit datar (wayang kulit) diproyeksikan di depan layar yang disinari
dari belakang. Kedua jenis ditandai oleh kostum, wajah dan bagian tubuh yang
diartikulasikan. Para dalang master (dalang) memanipulasi lengan berputar
dengan cara langsing tongkat melekat pada wayang. Penyanyi dan musisi memainkan
melodi yang kompleks pada instrumen drum perunggu dan gamelan. Di masa lalu,
dalang dianggap sebagai ahli sastra yang dibudidayakan ditransmisikan
nilai-nilai moral dan estetika melalui seni mereka. Kata-kata dan tindakan
karakter komik yang mewakili orang “biasa” telah menyediakan kendaraan untuk
mengkritik masalah sosial dan politik sensitif, dan diyakini bahwa peran khusus
mungkin telah berkontribusi bagi kelangsungan hidup wayang yang selama
berabad-abad. cerita Wayang meminjam karakter dari mitos adat, epos dan
pahlawan dari cerita-cerita Persia. Repertoar dan teknik kinerja ditransmisikan
secara lisan dalam keluarga dalang, musisi dan pembuat boneka. Master dalang
diharapkan untuk menghafal perbendaharaan besar cerita dan membaca
bagian-bagian naratif puitis kuno dan lagu secara cerdas dan kreatif.
Wayang
Teater Boneka masih menikmati popularitas besar. Namun, untuk bersaing
sukses dengan bentuk-bentuk hiburan modern seperti video, televisi atau
karaoke, performer cenderung menonjolkan adegan komik dengan mengorbankan alur
cerita dan untuk menggantikan iringan musik dengan lagu pop, menyebabkan
hilangnya beberapa fitur khas.
KERIS
UNESCO telah
mengukuhkan keris menjadi bagian karya agung warisan kemanusiaan milik
seluruh bangsa di dunia. Waktu pengakuan yang sekaligus juga
pemberian penghargaan keris adalah pada 25 November 2005.
Kris
atau keris adalah belati, asimetris khas dari Indonesia. Kedua senjata dan obyek spiritual, keris dianggap
memiliki kekuatan magis. Keris dikenal awal abad kesepuluh dan paling mungkin
menyebar dari pulau Jawa ke seluruh Asia Tenggara.
Pisau
Kris biasanya sempit dengan dasar, lebar asimetris. Selubung ini sering dibuat
dari kayu, meskipun contoh-contoh ada yang dari gading, bahkan emas. Nilai
estetika Sebuah keris ‘mencakup dhapur (bentuk dan desain pisau, dengan sekitar
40 varian), maka pamor (pola dekorasi logam paduan pada pisau itu, dengan
sekitar 120 varian), dan tangguh mengacu pada usia dan asal sebuah
keris. Seorang pandai besi atau empu, membuat pisau di lapisan bijih besi
dan nikel meteorit yang berbeda. Pada bilah keris berkualitas tinggi, logam
dilipat puluhan atau ratusan kali dan ditangani dengan presis sepenuhnya. Empu
adalah pengrajin yang sangat dihormati dengan pengetahuan tambahan dalam
sastra, sejarah dan ilmu gaib.
Kris
yang dipakai sehari-hari dan upacara khusus, dan pisau pusaka diturunkan dari
generasi ke generasi berturut-turut. laki-laki dan perempuan memakainya. Sebuah
spiritualitas yang kaya dan mitologi dikembangkan pada belati ini. Kris
digunakan untuk menampilkan, sebagai jimat dengan kekuatan magis, senjata,
pusaka disucikan, peralatan tambahan untuk tentara pengadilan, aksesoris untuk
pakaian upacara, indikator status sosial, simbol kepahlawanan, dan lain-lain.
LAGU RASA SAYANGE
Rasa sayange... rasa sayang sayange...
Kulihat dari jauh rasa sayang sayange
Rasa sayange... rasa sayang sayange...
Kulihat dari jauh rasa sayang sayange
Jalan jalan kekota paris
Lihat gedung berbaris baris
Anak manis jangan menangis
Kalau menangis malah meringis
Rasa sayange... rasa sayang sayange...
Kulihat dari jauh rasa sayang sayange
Rasa sayange... rasa sayang sayange...
Kulihat dari jauh rasa sayang sayange
Kulihat dari jauh rasa sayang sayange
Rasa sayange... rasa sayang sayange...
Kulihat dari jauh rasa sayang sayange
Jalan jalan kekota paris
Lihat gedung berbaris baris
Anak manis jangan menangis
Kalau menangis malah meringis
Rasa sayange... rasa sayang sayange...
Kulihat dari jauh rasa sayang sayange
Rasa sayange... rasa sayang sayange...
Kulihat dari jauh rasa sayang sayange
Sana belang disini belang
Anak kucingku yang manis
Sana senang disini senang
Ayo kita menyanyi lagi
Rasa sayange... rasa sayang sayange...
Kulihat dari jauh rasa sayang sayange
Rasa sayange... rasa sayang sayange...
Kulihat dari jauh rasa sayang sayange
Rasa sayange... rasa sayang sayange...
Kulihat dari jauh rasa sayang sayange
Rasa Sayange
adalah lagu yang pernah diperdebatkan oleh beberapa warga negara Indonesia dan
juga Malaysia. Kalau melihat kenyataan yang ada, kita bisa memahami akan
keberadaan lagu “rasa sayange” yang juga telah akrab ditelinga banyak warga
Malaysia. Selain karena sama-sama merupakan ras Melayu, ada banyak warga asal
Indonesia yang migrasi ke negeri Jiran tersebut. Awalnya memang hanyalah
mencari kerja demi mendapatkan nafkah. Namun lama-kelamaan mereka
berumah-tangga di sana, dan lalu beranak-pinak. Maka dari
turun-temurun inilah budaya yang dibawa dari ranah asli sang orang tua juga
diajarkan pada sang anak.
REOG PONOROGO
Serupa dengan lagu ‘Rasa Sayange,’ ada
pula hal lain yang dipertentangkan, yaitu tari tradisional khas Ponorogo, Reog.
Kebudayaan reog telah akrab dan dikenal oleh masyarakat Johor dan
Selangor, pasalnya di dua tempat ini sebagian masyarakat
Ponorogo telah tinggal dan menetap sejak bertahun-tahun lamanya.
Hanya saja di Malaysia Reog Ponorogo ini dikenal dengan nama Tarian
Barongan.
BATIK
Setelah proses tiga
tahun sejak pengajuannya, pada jelang akhir tahun 2009, UNESCO
akhirnya mengukuhkan tradisi seni batik sebagai salah satu budaya warisan
dunia yang berasal dari Indonesia. Sebelum dikukuhkan, ada pengkajian
mengenai budaya batik yang dilakukan oleh enam negara perwakilan
dari UNESCO. Penetapannya sendiri telah dilakukan pada tanggal 28
September 2009.
Berkaitan dengan batik
ini, KRU Sdn. Bhd, yaitu satu perusahaan swasta produsen film dokumenter asal
Malaysia, akhirnya juga memproduksi sebuah film berjudul
“Batik,” yang di dalamnya juga menjelaskan bahwa batik yang dimiliki
Malaysia juga awalmulanya adalah dari batik Jawa yang telah didesain
menurut kultur Melayu, demikian pula tentang sejarah hadirnmya batik
Jawa ke negeri jiran.
Meskipun
begitu Malaysia bukan tanpa tindakan. Memang Malaysia tak pernah
mematenkan batik, hanya saja Malaysia tetap saja mematenkan “motif dan corak”
sesuai produk yang mereka miliki.
TARI PENDET
Kesalahpahaman
pernah terjadi bukan saja oleh pihak malaysia dan Indonesia, namun juga melibatkan
Singapura. Yaitu kesenian Tari Pendet.
Awalnya Tari Pendet
sempat muncul pada film promosi Enigmatic Malaysia. Akan tetapi justru
film itu tak didanai oleh kementerian pariwisata, kementerian kebudayaan
Malaysia. Bukan pula dibikin oleh sebuah PH yang ada di malaysia. Sedangkan
isinya juga bukan merupakan promosi wisata Malaysia. Melainkan film ini justru
diproduksi oleh Discovery Channel yang berbasis di Singapura.
Atas kejadian fatal
dan memilukan ini pada akhirnya pihak Discovery Channel Singapore meminta
maaf atas kelalaiannya dan menyatakan dengan jelas bahwa tari pendet
adalah milik indonesia, sama sekali bukan milik Malaysia.
Beberapa hal
di atas adalah warisan-warisan budaya yang sempat menjadi bahan kesalahpahaman,
tiga di antaranya yaitu batik, keris, dan wayang telah diakui dunia.
Tahun 2014 ternyata ada tiga warisan budaya asli Indonesia lagi yang
memperoleh pengakuan dunia. Ketiga hal itu adalah warisan Gamelan,
Sekaten, dan Lumpia.
GAMELAN
Gamelan
merupakan ensembel musik yang biasanya menonjolkan metalofon,
gambang, gendang, dan gong. Istilah gamelan merujuk pada instrumenny yang
merupakan satu kesatuan utuh dan diwujudkan
serta dibunyikansecara bersamaan. Kata Gamelan sendiri berasal dari bahasa
Jawa gamel yang berarti memukul / menabuh, diikuti akhiran “an” yang
menjadikannya kata benda.
Kesenian gamelan biasa
banyak dijumpai di pulau Jawa, Madura, Bali, dan Lombok. Kemunculannya
sendiri didahului dengan budaya Hindu-Budha yang mendominasi Indonesia
pada awal masa pencatatan sejarah, yang juga mewakili seni asli Indonesia.
Mengenai bentuknya bisa berwujud seperti yang kita lihat sekarang ini
adalah karena telah dikembangkan sejak zaman Kerajaan Majapahit.
SEKATEN
Sekaten adalah
sebuah upacara adat yang istilah kata “sekaten”nya berasal dari kata Syahadatain
atau dua kalimat syahadat. Yaitu satu acara peringatan ulang tahun
nabi Muhammad SAW yang diadakan pada setiap tanggal 5 bulan Jawa Mulud (Rabiul
awal tahun Hijrah) di Alun-alun utara Kraton Surakarta dan juga Kraton
Yogyakarta. Ada di dua tempat ini, karena keduanya adalah sebagai wilayah yang
dahulunya di bawah Mataram, sedangkan Sekaten merupakan budaya Mataram.
Upacara Sekaten ini
dahulu dipakai oleh Sultan Hamengkubuwana I, pendiri keraton Yogyakarta untuk
mengundang masyarakat mengikuti dan memeluk agama Islam.
LUMPIA
Lumpia atau dieja
sebagai “lun pia” adalah sejenis kuliner tradisional Tionghoa, yang asal katanya adalah dialek Hokkian
dari pelafalan runbing dalam dialek Utara. Sedangkan dalam Bahasa Khek
atau Bahasa Hakka , Lumpia disebut Pokppya ( pokpia ). Makanan
ini berbahan lembaran tipis dari tepung gandum yang dijadikan kulit lalu
digunakan sebagai pembungkus isian yang biasanya terdiri atas rebung, telur,
sayuran segar, daging, atau makanan laut.
Jika bakpia menjadi
makanan khas oleh-oleh dari Jogja, maka lumpia merupakan makanan khas
asal Semarang dengan tata cara pembuatan dan bahan-bahan yang telah disesuaikan
dengan tradisi setempat, bukan lagi seperti dari asalnya, Tionghoa.
Diakuinya beberapa budaya Indonesia oleh UNESCO merupakan salah satu upaya keras pemerintah yang patut kita hargai dan acungi jempol. Tetapi
walaupun demikian, kita sebagai generasi muda jangan merasa lega dan bangga
terlebih dahulu karena bukan tidak mungkin pengklaiman budaya Indonesia tidak
akan terjadi lagi karena jika ditinjau lebih lanjut khasus pengklaiman budaya
Indonesia oleh negara lain tersebut bukan sepenuhnya salah pemerintah saja, tetapi
para generasi muda Bangsa Indonesia.
Budaya-budaya yang ada di Indonesia berada di
tangan kita semua, para pemuda dan pemudi Indonesia. Kenapa harus para generasi muda? Karena para
generasi muda dianggap lebih bisa mengapresiasikan, mengembangkan, dan
menyebarkan budaya-budaya yang ada terlebih di jaman yang sudah sangat modern
seperti sekarang ini. Dengan adanya tekhnologi yang sudah maju seharusnya para
generasi muda bisa lebih memanfaatkan dan memperkuat budaya itu agar tetap
hidup. Dan masih banyak lagi cara-cara lain untuk melestarikan budaya dari
negeri kita. Berikut adalah 2 tipe cara pelestarian budaya
:
A. Culture Experience
Merupakan pelestarian budaya yang dilakukan dengan cara terjun langsung
kedalam sebuah pengalaman kultural. Contohnya, jika kebudayaan tersebut
berbentuk tarian, maka masyarakat dianjurkan untuk belajar dan berlatih dalam
menguasai tarian tersebut. Dengan demikian dalam setiap tahunnya selalu dapat
dijaga kelestarian budaya kita ini.
B. Culture Knowledge
Merupakan pelestarian budaya yang dilakukan dengan cara membuat suatu pusat
informasi mengenai kebudayaan yang dapat difungsionalisasi kedalam banyak
bentuk. Tujuannya adalah untuk edukasi ataupun untuk kepentingan pengembangan
kebudayaan itu sendiri dan potensi kepariwisataan daerah. Dengan demikian para
Generasi Muda dapat mengetahui tentang kebudayaanya sendiri.
Selain dilestarikan dalam dua bentuk diatas, kita juga dapat melestarikan
kebudayaan dengan cara mengenal budaya itu sendiri. Dengan hal ini setidaknya
kita dapat mengantisipasi pencurian kebudayaan yang dilakukan oleh negara -
negara lain.Penyakit masyarakat kita ini adalah mereka terkadang tidak bangga
terhadap produk atau kebudayaannya sendiri. Kita lebih bangga terhadap
budaya-budaya impor yang sebenarnya tidak sesuai dengan budaya kita sebagai
orang timur. Budaya daerah banyak hilang dikikis zaman. Oleh sebab kita sendiri
yang tidak mau mempelajari dan melestarikannya. Akibatnya kita baru bersuara
ketika negara lain sukses dan terkenal dengan budaya yang mereka curi secara
diam-diam.
Selain itu peran pemerintah dalam melestarikan budaya bangsa juga sangatlah
penting. Bagaimanapun pemerintah memiliki peran yang cukup strategis dalam
upaya pelestarian kebudayaan daerah ditanah air. Pemerintah harus
mengimplementasikan kebijakan-kebijakan yang mengarah pada upaya pelestarian
kebudayaan nasional.Salah satu kebijakan pemerintah yang pantas didukung adalah
penampilan kebudayaan-kebudayaan daerah disetiap event-event akbar
nasional, misalnya tari-tarian , lagu daerah, dan sebagainya. Semua itu harus
dilakukan sebagai upaya pengenalan kepada generasi muda, bahwa budaya yang
ditampilkan itu adalah warisan dari leluhurnya. Bukan berasal dari negara
tetangga.Demikian juga upaya-upaya melalui jalur formal pendidikan. Masyarakat
harus memahami dan mengetahui berbagai kebudayaan yang kita miliki. Pemerintah
juga dapat lebih memusatkan perhatian pada pendidikan muatan lokal kebudayaan
daerah.
Selain hal-hal
tersebut diatas, masih ada berbagai cara dalam melestarikan budaya, salah
satunya adalah sebagai berikut
a. Meningkatkan
kualitas sumber daya manusia dalam memajukan budaya lokal
b. Lebih
mendorong kita untuk memaksimalkan potensi budaya lokal beserta pemberdayaan
danpelestariannya
c. Berusaha
menghidupkan kembali semangat toleransi, kekeluargaan, keramah-tamahan dan
solidaritas yang tinggi.
d. Selalu mempertahankan
budaya Indonesia agar tidak punah
e. Mengusahakan
agar semua orang mampu mengelola keanekaragaman budaya lokal
Kebudayaan
lokal Indonesia adalah kebudayaan yang hanya dimiliki oleh bangsa indonesia dan
setiapkebudayaan mempunyai ciri khas masing–masing. Bangsa indonesia juga
sangat mempunyai kebudayaan lokalyang sangat kaya dan beraneka ragam oleh sebab
itu sebagai penerus kita wajib menjaganya karena ketahanankebudayaan lokal
berada pada generasi mudanya dan jangan sampai kita terbuai apalagi terjerumus
pada budayaasing karena tidak semua budaya asing sesuai dengan kepribadian
bangsa Indonesia bahkan tidSIMPULANak sedikitkebudayaan asing membawa dampak
negatif. Sebagai negara kepulauan pasti sulit untuk mempertahankan persatuan
dan kesatuan antara masyarakat.Namun hal
itu pasti bisa terwujud jika kita perduli untuk menjaga, mempelajari, serta
melestarikan sehinggakebudayaan lokal yang sangat kaya di Indonesia ini tetap
utuh dan tidak punah apalagi sampai dibajak atau dicuri oleh negara lain karena
kebudayaan tersebut merupakan identitas suatu bangsa dan negara.