Selasa, 12 April 2016

PULAU MIANGAS YANG TAK BOLEH TERLEPAS



Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Banyak yang tidak menyadari bahwa negara Indonesia mempunyai 13.466 pulau. Bisa bayangkan betapa banyaknya potensi yang ada di negara kita?




Saking banyaknya pulau yang ada di Indonesia, pemerintah maupun masyarakat sendiri tidak begitu memberi perhatian lebih pada pulau-pulau terluar yang ada di Indonesia. Padahal pulau-pulau terluar di Indonesia seperti Pulau Weh, Pulau Natuna, Pulau Marampit, Pulau Miangas dan lain-lain mempunyai Sumber Daya Alam yang tidak bisa diremehkan jika diberi perhatian khusus dan dikelola dengan baik.


Pada posting kali ini, saya akan membahas tentang salah satu pulau terluar di Indonesia yang menurut saya merupakan pulau yang sangat Indah dan memiliki banyak keunggulan, yaitu Pulau Miangas.




Pulau Miangas adalah salah satu pulau terluar paling utara di Indonesia yang terletak di dekat perbatasan Indonesia dengan Filipina, tepatnya di Provinsi Sulawesi Utara. Pulau ini termasuk ke dalam desa Miangas, kecamatan Nanusa, Kabupaten Kepulauan Talaud. Secara geografis, Pulau Miangas terletak pada 5° 33’ 15’’ LU / 126° 35’ 18’’ BT dengan luas 3,2 Km2. Jarak Pulau Miangas dengan Ibukota Provinsi Sulawesi Utara yaitu Manado adalah sekitar 274 mil laut sementara jaraknya dengan Ibukota Kabupaten Kepulauan Talaud kurang lebih 60 mil laut, sedangkan jarak Pulau Miangas dengan Filipina hanyalah 48 mil.


Pulau Miangas memiliki jumlah penduduk sebanyak 763 orang dari 196 kepala keluarga, dengan mayoritas adalah Suku Talaud yang rata-rata berpendidikan Sekolah Dasar. Penduduk Miangas tersebar di tiga desa, yaitu Desa Karutung Utara, Desa Karutung Tengah, dan Desa Karutung Selatan. Mayoritas masyarakat Pulau Miangas bekerja sebagai nelaya, petani, dan PNS. Di dalam pulau Miangas juga terdapat 46 personil TNI dan polisi mengingat Pulau Miangas adalah pulau di perbatasan yang perlu pengawalan dan penjagaan yang ketat.

Pasir putih dan laut biru di Pantai Racuna <3
 
Upacara Manami yang sedang dilaksanakan oleh masyarakat setempat ^^

Mungkin banyak dari pembaca postingan ini yang baru mengetahui eksistensi Pulau Miangas di Indonesia. Walaupun Miangas berada di perbatasan dan pulau yang paling terluar, keindahan yang dimiliki Miangas tidak bisa dikalahkan dengan pulau-pulau terkenal lainnya. Pulau Miangas memiliki kondisi alam yang masih sangat asri dan indah. Birunya laut di Miangas akan memanjakan mata tiap orang di sini, dilengkapi pasir putih lembut yang menggelitik telapak kaki. Pantai di Miangas yang terkenal dengan lembutnya pasir putih adalah Pantai Racuna. Arti kata Pantai Racuna adalah pantai pertama kali kita bertemu yang mempunyai maksud, Pantai Racuna inilah yang akan pertama kali kita jumpai ketika keluar dari Pulau Miangas. Ada pula Pantai Laru yang biasa digunakan masyarakat setempat untuk melakukan upacara Manami, yaitu acara menggiring dengan janur dari daun kelapa menuju suatu pantai yang landai dipenuhi oleh karang sehingga ikan-ikan akan terperangkap saat air surut. Upacara tersebut akan ditutup dengan acara bakar-bakaran yang tentu saja sangat ditunggu-tunggu.


Pulau Miangas atau mempunyai julukan lain Las Palmas (Palmas Island) memiliki keunikan dalam persoalan tapal-batas dua negara, yaitu antara Indonesia-Filipina. Miangaspun dulunya pernah dipersengketakan antara dua negara besar yakni Amerika Serikat yang kala itu masih menjajah Filipina dengan Kerajaan Belanda yang juga masih menjajah kepulauan Nusantara atau Hindia Belanda. 


Karena tak kunjung muncul kesepakatan dari pihak-pihak yang bersangkutan, sengketa  kepemilikan Pulau Miangas berakhir di Mahkamah Arbitrase Internasional. Pada tanggal 4 april 1928, Hakim Dr. Max Hubert, arbitrator tunggal Mahkamah Arbitrase Internasional, menyatakan bahwa Miangas adalah bagian dari wilayah Hindia Belanda. Oleh karena itu, Pulau Miangas berarti menjadi milik kerajaan Belanda. Secara otomatis pasca kemerdekaan masing-masing kedua negara (Republik Indonesia dan Filipina), keputusan Arbitrase Internasional tentang pulau Miangas tetap dipegang teguh, baik oleh Indonesia maupun Filipina. Pengakuan ini diperjelas lebih lanjut di dalam perjanjian Lintas Batas (Border Crossing Agreement) antara Indonesia dan Filipina yang ditandatangani pada tahun 1956. 


Pulau-pulau terluar di Indonesia salah satunya seperti Pulau Miangas tentunya dipantau oleh pemerintah dengan dibentuknya kebijakan-kebijakan. Kebijakan awalnya terbentuk pada saat Deklarasi Djuanda pada tanggal 13 Desember 1957. Deklarasi Djuanda  menyatakan bahwa segala perairan di sekitar, di antara dan yang menghubungkan pulau-pulau di dalamnya, dengan tidak memandang luas atau lebarnya merupakan wilayah NKRI. Prinsip-prinsip dalam Deklarasi Djuanda ini kemudian dikukuhkan dengan Undang-undang Nomor 4 Tahun 1960, yang isinya sebagai berikut :

a)     Untuk kesatuan bangsa, integritas wilayah, dan kesatuan ekonominya ditarik garis-garis pangkal lurus yang menghubungkan titik-titik terluar dari kepulauan terluar.

b)     Termasuk dasar laut dan tanah bawahnya maupun ruang udara di atasnya dengan segala kekayaan alam yang terkandung di dalamnya.

c)     Jalur laut wilayah laut territorial selebar 12 mil diukur dari garis-garis lurusnya.

d)     Hak lintas damai kapal asing melalui perairan nusantara (archipelagic waters)


Hingga saat inipun pemerintah masih memberikan kebijakan-kebijakan yang mengatur pulau-pulau terluar dan mengupayakan pemberdayaannya. Pemerintah mengeluarkan kebijakan tetap yang melindungi pulau terluar dengan adanya Undang-Undang Nomor 1 tahun 2014 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil mengatur PPKT (Pulau-Pulau Kecil Terluar) ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Nasional Tertentu (KSNT) yang memiliki potensi sumber daya alam dan jasa lingkungan yang tinggi, juga mempunyai peran strategis dalam menjaga kedaulatan NKRI. Kawasan ini menyediakan sumber daya alam yang produktif seperti terumbu karang, padang lamun (seagrass), hutan mangrove, yang mendukung perikanan berkelanjutan sekaligus berfungsi sebagai habitat spesies biota laut yang terancam punah.


Karena melimpahnya SDA (Sumber Daya Alam) yang ada di pulau Miangas, tidak dapat dipungkiri lagi bahwa banyak negara-negara lain yang juga menginginkan pulau Miangas agar menjadi milik mereka. Sengketa antara Filipina dan Indonesia atas pulau ini misalnya. Walaupun sudah diputuskan bahwa Pulau Miangas adalah milik Indonesia, tetapi pemerintah dan kita semua harus selalu waspada apabila kejadian tersebut terulang kembali. Sama seperti pulau Natuna yang berada dekat dengan Laut China, Pulau Miangas yang sangat dekat dengan perbatasan Filipina, bisa dibilang rawan akan pengklaiman dan harus mendapatkan pengawasan yang lebih. Faktor-faktor internal dan eksternal sangat mempengaruhi. Hampir sama seperti Natuna yang memiliki penduduk Tionghoa, di Pulau Miangas juga banyak terdapat penduduk dari negara Filipina. Pada kenyataannya masyarakat di pulau Miangas lebih tertarik melakukan akses belanja ke Filipina karena dianggap lebih murah jika menghitung biaya transportasi dan risiko. Maka tak heran mayoritas penduduk menggunakan mata uang Filipina yaitu peso.


Letak geografis yang sangat ekstrem jugalah yang memicu terjadinya kejahatan antarnegara seperti misalnya pencurian ikan penyelundupan berbagai jenis barang seperti minuman keras, narkoba dan senjata api, dari negara tetangga, Filipina. Tak tertutup kemungkinan di wilayah perairan perbatasan Miangas dijadikan jalur lintas batas para teroris, tanpa terdeteksi oleh pos keamanan lintas batas di Pulau Miangas. Peluang pulau berpenghuni 197 keluarga dengan jumlah keseluruhan 785 jiwa ini sebagai persinggahan penjahat antarnegara memang sangat masuk akal. Pulau ini juga lebih dekat ke Mindanao, Filipina. Warga Miangas hanya membutuhkan waktu dua hingga tiga jam perjalanan dengan pamboat ke Santa Agustien atau General Santos. Bandingkan dengan jarak Miangas ke Melonguane, ibu kota Kabupaten Talaud, sekitar 90 mil. Untuk ke Manado, warga Miangas akan menempuh waktu sampai dua hari karena jaraknya mencapai 275 mil.


Sungguh miris rasanya jika membayangkan Indonesia yang seharusnya memiliki banyak sekali potensi laut dan alam harus kehilangan satu persatu pulau-pulau kecil yang ada. Walau pulau-pulau terluar jauh dari jangkauan, bukan berarti negara lain boleh menjadi tuan. Walau suara mereka samar terdengar, pemerintah seharusnya sudah sadar.



DAFTAR PUSTAKA



Sabtu, 09 April 2016

POTENSI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK SEBAGAI NEGARA SUPER POWER




Power (kekuasaan) adalah sesuatu kekuatan di mana seseorang dapat mengubah perilaku, orientasi, dan sikap seseorang atau sekelompok orang sesuai dengan keinginan sang pelaku demi mencapai suatu tujuan. Kekuasaan dapat terjadi karena adanya yang memerintah dan diperintah, bekerja dengan cara mempengaruhi tingkah laku orang lain baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung yaitu dengan menggunakan perintah yang diberikan oleh sang pemerintah, dan secara tidak langsung yaitu menggunakan suatu cara atau media yang tersedia.

Maka dari itu, kekuasaan adalah hal yang terpenting untuk dimiliki oleh suatu negara. Mengapa?

Kekuasaan atau kekuatan dalam suatu negara memiliki peran yang sangat penting untuk menjalin hubungan dengan negara-negara yang lain, demi terbentuknya hubungan diplomasi dan tercapainya tujuan suatu negara. Jika suatu negara mempunyai kekuatan yang besar, maka semakin besar pula peluang negara tersebut dalam mewujudkan kepentingan nasionalnya. Kekuatan yang dimiliki oleh suatu negara disebut kekuatan nasional (National power)

   

Tiap negara mepunyai tujuan dan kepentingan nasional yang berbeda-beda, maka dari itu strategi yang diambil oleh tiap negara juga berbeda. Kekuatan nasional (national power) dibagi menjadi dua macam, yaitu hard power dan soft power. 

Soft power adalah cara dimana suatu negara mempengaruhi negara lain dengan cara yang tidak memaksa, seperti diplomasi, budaya, dan informasi. Sedangkan hard power sifatnya memaksa, yaitu suatu negara mempengaruhi negara lain agar mengikuti perintahnya dengan cara memanfaatkan kekuatan militer dan ekonomi. Suatu negara dapat mempengaruhi negara lain dengan budaya yang dimilikinya.

Suatu kekuatan dalam negara digunakan untuk menarik negara lain agar memberikan uluran tangan dan bekerjasama dalam mencapai kepentingan nasional. Jika suatu negara tidak mempunyai kekuasaan atau kekuatan, maka dapat ditafsirkan bahwa diplomasi antarnegaranya tidak akan berhasil. Jadi, kekuasaan adalah hal yang sangat utama bagi senjata suatu negara dalam mencapai sebuah tujuan yang dilakukan melalui diplomasi dengan negara lain.

Sebuah negara adikuasa atau biasa disebut dengan negara super power adalah negara yang memiliki power yang kuat. Power yang dimaksut yaitu negara yang memiliki kekuasaan, pengaruh, dan kekuatan. Tentu saja saat ini negara yang sangat terkenal dijuluki sebagai negara super power adalah Amerika Serikat. Negara yang mempunyai sistem pemerintahan Republik Federal ini dijuluki sebagai negara super power setelah kemenangannya pada perang dunia ke-II, selain itu Amerika Serikat memiliki kekuatan politik, ekonomi, dan militer yang kuat, serta teknologi yang tinggi. 

Lalu apakah hanya Amerika Serikat saja yang mempunyai potensi untuk menjadi satu-satunya negara super power? Tentu saja tidak. 





Republik Rakyat Tiongkok adalah negara yang disebut-sebut dapat mengancam Amerika Serikat dalam merebut gelar negara super power, setelah mendapatkan julukan "negara adidaya kedua" dengan pengaruh global dan kekuatan yang mengimbangi Amerika Serikat. Tiongkok adalah sebuah negara yang terletak di Asia Timur yang beribukota di Beijing. Juga disebut Republik Rakyat Cina (RRC) sejak 28 Juni 1967 hingga 14 Maret 2014. Negara ini memiliki jumlah penduduk terbanyak di dunia (sekitar 1,35 milyar jiwa) dan luas wilayah 9,69 juta kilometer persegi, menjadikannya ke-4 terbesar di dunia. 

Alasan saya memilih RRT sebagai negara yang berpotensi sebagai negara adikuasa karena perkembangan ekonomi, militer, industri dan komunikasi di Tiongkok sangat menakjubkan. 

Didukung dengan sistem globalisasi neoliberalisme yang mengagungkan pasar bebas, Tiongkok terbukti bisa menguasai pasar internasional. Bisa dilihat dari realita yang ada, produk-produk buatan Tiongkok menyebar sangat luas di berbagai negara termasuk Indonesia. Contohnya barang-barang elektronik yang kita gunakan sehari-hari seperti handphone, televisi, radio, remote, dan masih banyak lagi. Bahkan barang-barang lain seperti tas,kendaraan, mainan anak-anak, hingga pakaian juga buatan Tiongkok. 

Walaupun kualitas yang ada tidak begitu bagus apalagi tahan lama, tetapi produk-produk Tiongkok masih banyak diminati. Bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di negara lain bahkan Amerika. Hal ini membuktikan bahwa Tiongkok yang dulu pernah diasosiasikan sebagai negara dengan perekonomian yang rendah, kini perlahan-lahan bangkit dan memunculkan kemungkinan untuk menyusul negara-negara barat sebagai adikuasa perekonomian negara. 

Selain perekonomian yang maju dengan pesat, kemajuan militer di Tiongkok juga tidak bisa dianggap remeh. Beberapa waktu yang lalu China sempat melakukan pengembangan senjata hipersonik dan sempat membuat militer Amerika Serikat merasa terancam, karena AS sendiri tidak memiliki senjata hipersonik.

 
Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, negara yang mempunyai kekuatan adalah negara yang juga dengan baik melakukan hubungan diplomasi dengan negara lain. Dalam hal ini, Tiongkok memadukan kedekatannya dengan negara lain melalui pendekatan sejarah kebudayaan. Perayaan Tahun Baru Tiongkok atau biasa disebut dengan Imlek merupakan salah satu momentum yang populer di dunia, bahkan menempati posisi kedua setelah perayaan Tahun Baru Masehi. Selain imlek, pengaruh Tiongkok di dunia juga diperkuat oleh munculnya sebaran Chinese Overseas atau Tiongkok Perantauan ke seluruh penjuru dunia.

Berdasarkan data International Migration Organization (IMO), dari sekitar 200 juta migran di dunia, 39,5 juta di antaranya beretnis Tionghoa dan tersebar di 130 negara. Pemerintah Tiongkok juga secra resmi melakukan penyebaran budaya melalui film, olahraga, dan media lainnya. 




Negara yang sekarang mempunyai kekuatanpun, dulu sempat lengah dan mengalami konflik dengan negara lain. Tiongkok sendiri mempunyai konflik dengan Jepang sejak tahun 1931 yang berlanjut hingga tahun 1945. 

Pada 82 tahun silam, Pasukan Kekaisaran Jepang pernah menduduki Tiongkok. Pendudukan ini berlangsung hingga akhir Perang Dunia ke-II pada Agustus 1945. Akibat masalah kependudukan ini, hubungan Tiongkok dengan Jepang sedikit mengalami masalah. Invasi Jepang ke China ini dimulai dengan masuknya pasukan Jepang ke wilayah Manchuria. Di sana, mereka mendirikan negara boneka bernama Manchukuo. Pengerahan pasukan Jepang secara massal itu berlangsung sehari setelah "Insiden Mukden", insiden itu adalah hasil manipulasi militer Jepang dengan membuat skenario peledakkan rel kereta api milik perusahaan Jepang di dekat Kota Mukden, yang kini bernama Shenyang. Sabotase kecil-kecilan itu menjadi alasan bagi Jepang untuk menuding kaum pejuang nasionalis China sebagai pihak yang bertanggungjawab. Insiden ini pula yang membuat Jepang memutuskan mengirim bala tentara ke Tiongkok. Manipulasi yang dilakkan oleh Jepang tersebut terdengar oleh negara-negara lain, yang mengakibatkan Jepang menjadi dikucilkan secara diplomatik hingga Jepangpun keluar dari Liga Bangsa-Bangsa pada Maret 1933. Walaupun pernah diduduki oleh Jepang, tetapi Jepang tidak menguasai Tiongkok secara penuh. Maka dari itu, Tiongkok bisa dikategorikan sebagai negara yang tidak pernah dijajah.

Lalu diplomasi apa sajakah yang pernah dilakukan oleh negara tirai bambu ini?





Berkaitan dengan diplomasi bersifat soft power yang bersifat tidak memaksa, akhir-akhir ini Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi menyampaikan pidato yang berjudul "Tiongkok Yang Berkembang dan Diplomasi Tiongkok di lembaga survei Center for Strategic & International Studies (CSIS), Amerika Serikat (AS)". Dalam pidatonya, Wang Yi telah memaparkan lima tugas pokok diplomatik Tiongkok serta hubungan Tiongkok dan AS yaitu sebagai berikut :
  1. Diplomasi Tiongkok akan berusaha membantu semakin banyak negara dan masyarakat untuk menyadari dan mengerti sistem sosial dan jalan pembangunan pilihan rakyat Tiongkok
  2. Diplomasi Tiongkok bertugas memelihara ketertiban dan sistem internasional yang terbentuk pasca Perang Dunia II.
  3. Diplomasi akan berusaha semaksimal mungkin untuk melayani pembangunan dirinya sendiri. Mewujudkan target saling menguntungkan atau menang bersama melalui peningkatan konektivitas, kerja sama di bidang kapasitas produksi dan hubungan antar masyarakat dengan negara-negara lain. 
  4. Diplomasi bertugas membela kepentingan Tiongkok yang semakin meningkat di luar negeri. Pemerintah Tiongkok meningkatkan kemampuannya untuk membela kepentingannya di luar negeri sebagai tanggapan positif atas harapan rakyat. 
  5. Diplomasi Tiongkok akan bersikap lebih aktif untuk berpartisipasi dalam penyelesaian masalah titik panas internasional dan regional
Tetapi sebenarnya, soft power diplomacy tidak akan bisa berjalan jika tidak diimbangi dengan adanya hard power diplomacy juga demi mengantisipasi terjadinya hal-hal diluar dugaan. Tiongkok pun sebenarnya secara tidak sengaja juga mengembangkan militernya, maka dapat dikatakan bahwa Tiongkok juga menggunakan strategi diplomasi pertahanan.



Diplomasi ini tidak hanya melibatkan peran pemerintah saja, melainkan organisasi non-pemerintah, think tank dan masyarakat sipil. Diplomasi pertahanan bertujuan untuk memperbaiki hubungan antar negara baik melalui jalur-jalur formal maupun informal, dengan pemerintah maupun non-pemerintah dan dengan resiko dan biaya yang rendah. Diplomasi pertahanan, saat ini telah menjadi alat penting dalam kebijakan keamanan dan kebijakan luar negeri suatu negara. 

Cottey, A., & Forste mengatakan bahwa aktivitas-aktivitas dalam diplomasi pertahanan adalah sebagai berikut:
  1. Terjalinnya hubungan bilateral dan multilateral antara pejabat militer dan pejabat sipil pertahanan senior. 
  2. Penunjukan atase pertahanan di luar negeri
  3. Perjanjian kerjasama pertahanan bilateral
  4. Latihan bersama antara personil pertahanan militer asing dan sipil
  5. Penyediaan keahlian dan saran dalam kontrol demokrasi kekuatan bersenjata, manajemen pertahanan dan bidang teknis militer.
  6.  Pertukaran personil dan unit militer, dan kunjungan kapal
  7. Penempatan personil militer ataupun sipil di kementerian-kementerian pertahanan atau militer negara sahabat
  8. Penyebaran tim pelatih
  9. Penyediaan peralatan militer dan bantuan material lainnya
  10. Latihan militer bilateral ataupun multilateral  
Kesimpulannya, Tiongkok melaksanakan politik terbuka terhadap dunia luar secara menyeluruh, bersedia di atas dasar prinsip persamaan derajat dan saling menguntungkan mengembangkan hubungan perdagangan, kerjasama ekonomi dan teknik serta pertukaran ilmu dan budaya secara luas dengan berbagai negara dan daerah di dunia, untuk mendorong kemakmuran bersama. 


DAFTAR PUSTAKA :
  •  https://id.wikipedia.org/wiki/Negara_adikuasa_potensial
  •  https://id.wikipedia.org/wiki/Republik_Rakyat_Tiongkok
  • http://pastikitamampu.blogspot.co.id/2013/12/china-bisa-jadi-negara-adikuasa-baru.html

Sabtu, 02 April 2016

DIPLOMASI BUDAYA KOREA SELATAN



 Republik Korea atau Daehan Minguk biasa dikenal dengan Korea Selatan adalah salah satu negara yang berada di Asia Timur. Negara yang mempunyai makanan khas kimchi tersebut merupakan salah satu negara yang kaya akan budaya. Budaya-budaya yang ada meliputi baju adat, rumah, makanan, bahkan kebiasaan rakyat Korea Selatan.

Tiap negara mempunyai caranya sendiri dalam mendiplomasikan budaya masing-masing, begitu juga dengan Korea Selatan.


Di tahun 2016 ini, teknologi merupakan hal yang kita jumpai sehari-hari, bahkan manusia jaman sekarang sangat sulit untuk bertahan hidup tanpa adanya teknologi. Kemajuan teknologi yang ada di era globalisasi inilah yang dimanfaatkan oleh Korea Selatan sebagai media dalam mendiplomasikan budaya mereka. Remaja-remaja dari negara lain adalah sasaran empuk yang akan ditembak oleh strategi diplomasi budaya Korea sebagai pengguna setia media sosial.

Bagaimanakah cara Korea Selatan dalam mendiplomasikan budaya nya? 

Pernah mendengar istilah "Hallyu" dan "Korean Wave"?

 


Korean wave atau  bisa disebut Hallyu adalah sebuah fenomena global yang sedang populer beberapa decade ini. Hallyu adalah sebuah istilah untuk tersebarnya budaya pop Korea secara global di berbagai negara di dunia. Orang-orang yang sudah terkena oleh sihir hallyu ini akan memiliki rasa ingin mempelajari kebudayaan-kebudayaan yang ada di Korea Selatan. Hallyu juga mempunyai tujuan yaitu membentuk citra positif Korea Selata di muka dunia, serta membawa pesan-pesan bahwa penyebaran kebudayaan bukanlah ancaman bagi negara-negara lain

Keberadaan hallyu pun telah mendapat respon yang positif dari pemerintah Korea Selatan, dibuktikan dengan diresmikannya KOFIC. KOFIC adalah sebuah organisasi khusus yang dipercayai oleh Kementrian Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata Republik Korea. KOFIC sendiri mempunyai tujuan utama, yaitu untuk mempromosikan dan mendukung produksi film-film Korea. Dukungan tersebut disalurkan melalui pendanaan, pengembangan kebijakan, penelitian, pendidikan, dan pelatihan professional. 

Bagaimana fenomena Hallyu ini dapat menyebarkan budaya Korea ke penjuru dunia?

 

Media massa sangat berperan besar dalam penyebaran budaya Korea Selatan. Hallyu sendiri menularkan virusnya melalui cara-cara yang dapat diterima oleh siapapun. Jaringan televisi kabel Channel M, One, KBS World dan sebagainya merupakan jaringan televisi kabel yang sudah masuk di berbagai negara. Beberapa channel yang ada ditayangkan disertai dengan adanya terjemahan bahasa Inggris, jadi penonton dari berbagai negara dapat menerima dan mengerti dengan baik. Melalui media massa ini, Korea telah menyebarkan budayanya dengan menayangkan acara-acara seperti drama korea, acara musik K-Pop yang sudah banyak digandrungi oleh remaja-remaja di penjuru dunia, serta penayangan program-program yang mempromosikan pariwisata Korea Selatan. 

Apa sajakah dampak dari Korean Wave?


Dampak dari adanya hallyu sendiri sangat dapat kita rasakan di Indonesia. Korean wave sudah menjadi tren dan banyak mempengaruhi masyarakat di Indonesia. Hal ini mengakibatkan munculnya boy band dan girl band yang berorientasi Korea, contohnya seperti Smash, Treeji, Seven Icon, Cherrybelle, dan lain-lain. Contoh yang paling tepat atas dampak K-Pop yang ada adalah sempat terjadinya demam Gangnam Style Dance yang mewabah bukan hanya di Indonesia, tetapi di seluruh dunia. Selain itu, komunitas-komunitas pecinta budaya Korea pun juga bermunculan di mana-mana. Bukan hanya itu, Hallyu juga membawa pengaruh dalam berpakaian, tata rambut, juga kebiasaan berbahasa. Tidak sedikit orang-orang Indonesia yang terseret arus hallyu bisa mengerti bahasa Korea, bahkan menulis menggunakan huruf Korea atau disebut dengan Hangul. Banyak juga orang-orang di Indonesia yang berbondong-bondong pergi ke Korea untuk mengenyam pendidikan, maupun bekerja.

Melalui film dan drama yang ditontonpun, Korea sering kali mengangkat latar waktu masa lampau, seperti kerajaan-kerajaan yang pernah ada di Korea dan fenomena-fenomena bersejarah yang pernah terjadi di sana. Di dalam film dan drama tersebut sering kali muncul rumah-rumah adat, baju adat, serta tokoh-tokoh besar yang bersejarah. Tidak hanya itu, tempat-tempat wisata seperti Han River, Namsan Tower, Pulau Jeju, dan masih banyak lagi. Dengan tidak langsung, Korea Selatan seolah-olah menarik para penonton film dan drama untuk datang dan menengok langsung keadaan bangunan bersejarah yang ada maupun kondisi Korea Selatan saat ini. Makanan khas Koreapun juga banyak di jual di Indonesia. Tidak hanya makanan, tetapi juga produk-produk lain yang sangat menarik minat Korea Lovers.

Untuk Korea Selatan sendiri, dengan adanya Korean Wave, Korea Selatan akan menjadi sangat maju dalam aspek perekonomian, pariwisata, industri, juga devisa negara.

Lalu apa jenis Diplomasi Kebudayaan yang diterapkan oleh Korea Selatan?

 

Tujuan diplomasi budaya yang dilakukan oleh Korea Selatan adalah untuk terciptanya landasan persahabatan yang membimbing bangsa-bangsa menuju perdamaian. Dengan adanya tujuan tersebut, strategi diplomasi Korea Selatan cenderung mengusung unsur seni, dan pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan yang lembut dan tidak memaksa. Maka dapat dikatakan bahwa Korea Selatan menggunakan strategi diplomasi Soft Power Cultural Diplomacy. Dalam mencapai tujuannya, Korea Selatan lebih menutamakan attraction daripada tekanan, dan membuat pihak lain mengharapkan apa yang dia harapkan.

Korea adalah salah satu congoh negara yang sukses melakukan diplomasi budaya menggunakan strategi Soft Power. Korea Selatan berhasil menunjukkan bahwa negara dengan Soft Power yang kuat disertai dengan niat yang baik dan tidak ingin menghancurkan bangsa disekitarnya, akan menginspirasi bangsa-bangsa lain untuk mudah menerima kebudayaan tersebut untuk masuk ke negaranya.

Rhea Agasta Viandalova
15430005